Bisnis MLM adalah bisnis, dan produk adalah nomor satu dalam bisnis baru diikuti manajemen & sistem yang baik. Hal yang sama berlaku dalam bisnis MLM & kali ini kita akan membahas bagaimana bila seorang distributor telah salah memilih perusahaan dengan produk yang kurang OK, apa resikonya dan apa yang perlu dilakukan, dll.
Sukses sebagai distributor MLM adalah sebuah hal yang ingin dicapai banyak orang termasuk kita semua, dan sebagai distributor MLM Anda tentu sudah kenal dengan kata- kata:
- financial freedom
- time freedom
Kata- kata sejenis ini tidak banyak orang ketahui hari- hari ini karena Anda tahu mereka mungkin terlalu sibuk bekerja untuk membayar tagihan & pengeluaran hidup mereka. Anda sudah berada di jalur yang lebih baik minimal walaupun misalnya Anda masih bekerja namun Anda telah berusaha meluangkan waktu untuk join dan belajar menjadi lebih baik di bisnis MLM.
Bila Anda belum join MLM, silahkan cek MLM apa yang cocok untuk Anda dari website kami ini.
Bagaimana Anda bisnis di MLM ini dan akhirnya Anda sukses? Tentu akan senang sekali akhirnya perjuangan yang membutuhkan keringat dan mental baja ini membuat Anda bisa menikmati kebebasan uang & waktu.
Tapi bagaimana bila di tengah kenikmatan sukses Anda, malah Anda diperlukan untuk kembali membangun jaringan Anda yang dikarenakan tim di bawah Anda tidak bisa menduplikasikan apa yang telah Anda lakukan, yaitu menjadi hard seller dalam sistem, karena produk MLM tersebut mungkin kuragn bagus, atau mungkin produknya bagus tapi agak
Selain itu…
Lebih parahnya lagi bila ‘me too’ produknya adalah produk yang tanpa manfaat. Begitu Anda melakukan presentasi MLM maka banyak orang akan tertarik karena presentasi dibuat seperti itu, tapi saat orangnya membeli produk tersebut untuk join dan sekalian bisnisnya dan tidak menemukan manfaat produknya, dijamin orang itu akan mendirikan MLMnya sendiri.
MLM dia akan punya 1 tujuan khusus yaitu untuk meng-MLM-kan informasi bahwa produk MLM Anda tidak bagus dan tidak berguna. Jadi cenderung money game, produk hanyalah menjadi kedok.
Jadi saat Anda sudah tahu produk Anda tidak bisa masuk kategori unik, maka saran saya carilah produk yang masuk kategori unik supaya tidak repot- repot kerja 2x, karena hal itu tidak diperlukan bila Anda cermat dari awal.
